Rabu, 02 September 2009

1O Langkah awal memulai bisnis baru

Memulai sebuah bisnis, tidak mudah seperti yang kita bayangkan. Banyak hal yang harus kita perhatikan, butuh persiapan yang matang, atau seperti di katakan Robert Spiegel, Penulis buku The Shoestring Entrepreneur’s Guide to the best Home-based businesses, Bahwa mempersiapkan sebuah bisnis tak ubahnya menyerut ujung pensil. Aktifitas bisnis Anda tentu bukan hanya pada seruncing apa ujung pensil Anda, tapi bagaimana Anda menggunakan pensil yang runcing itu Untuk kesuksesan bisnis Anda.

Bila Anda akan segera memulai bisnis baru dan mengalami kondisi yang seperti itu, Ikuti 10 langkah yang di tuturkan oleh Robert Spiegel yang perlu Anda ingat dan lakukan :

Buatlah List Kerja

Tempelkan di tempat yang selalu terlihat oleh Anda. Beri tanda dan warna yang menarik perhatian. List itu merupakan ” Kompas” pemandu Anda untuk merintis bisnis Anda berjalan dan berhasil.

Segeralah Melangkah

Tirulah bagaimana bayi belajar berjalan, jatuh bangun, tanpa perna menyerah dengan langkah-langkah kecilnya. Seperti itu pula seharusnya Anda ketika memulai sebuah bisnis. Meski sedikit, pendek, dan kecil, segeralah melangkah. Realisasikan list kerja Anda, Fokuslah, karena itu akan memperkecil rasa takut dan keasingan yang Anda alami. Keragu-raguan hanya hilang oleh tindakan.

Dapatkan Pelanggan atau Klien

Kalau Anda belum mempunyai pelanggan atau klien, Anda belum bisa dikatakan punya bisnis, jadi dapatkan pelanggan atau klien pertama Anda untuk memulai bisnis baru Anda. Layani, rawat, dan puaskan pelanggan pertama Anda.

Lupakan kesempurnaan

Tidak mungkin Anda mengharapkan segal sesuatu berjalan sempurna ketika awal-awal merintis bisnis baru Anda. Pasti ada saja masalah dan rintangan yang akan Anda hadapi. Tapi tidak apa, itu biasa dan sangat wajar. Di sini, sikap realistis dan kesabarn Anda akan sangat di butuhkan.

Pilihlah Karyawan Pekerja Keras

Sangat penting di awal-awal memulai usaha baru, Anda di kelilingi oleh orang-orang yang semangat dan pekerja keras. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang penuh gairah sehingga semakin menambah amunisi kerja bisnis Anda.

Bicaralah Sesuai Bisnis

Kondisikan diri Anda dalam dunia bisnis dan sebagai pebisnis. Ganti dan pilihlah kata dan bahasa Anda dalam kehidupan sehari-hari. Bicarakan perusahaan Anda sebagai bisnis, bukan tentang sebuah bisnis. Yakinkan diri Anda sendiri bahwa Anda sedang menlankan sebuah bisnis. Sebab, kalau Anda sendiri tidak yakin dengan bisnis Anda, bagaimana Anda bisa mengharapkan orang lain yakin.

Hargai Diri Anda

Kita semua menyukai penghargaan. Ini saatnya untuk jujur pada diri sendiri, setiap minggu sekali, tanyakan pada diri Anda, apakah Anda sudah melakukan sesuatu yang layak untuk di hargai ? Sesuatu yang nyata berpengaruh terhadap kemajuan bisnis Anda.

Jadikan Semuanya Accountable

Temukan rkan bisnis, Organisasi atau pemilik usaha lain yang bisa, langsung ataupun tidak langsung, mengawasi bisnis baru Anda. Langkah ini penting agar Anda selalu terdorong untuk melakukan langkah-langkah serius yang bisa di pertanggung jawabkan. Langkah ini juga membuat Andaselalu berada di jalur tujuan bisnis Anda.

Antisipasi perkembangan Zaman

Pastikan kalau bisnis Anda tidak ketinggal Zaman. Itulah mengapa Anda di sarankan tidak lama-lama menghabiskan waktu Anda untuk meruncingkan ujung pensil Anda. Sebab yang penting adalah melakukan sesuatu untuk bisnis Anda. Di sini Anda harus peka terhadap perkembangan Zaman.

Ingatlah Mimpi Anda

Ketika bisnis Anda mulai berjalan, jangan takut untuk keluar di zona kenyamanan Anda. Katakan kepada diri Anda, : Sekarang saya sudah punya bisnis sendiri. Saatnya membesarkan bisnis saya”. Merubah tujuan menciptakan mimpi brau Anda.

7 kiat orang sukses

Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal.


Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses? Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses:

1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko
untuk meraih sukses.

2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.

4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.

6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.

7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

memulai wirausaha

Benarkah wirausaha itu menarik? menantang? oleh sebagian besar masyarakat Indonesia memulai wirausaha dianggap sebagai sesuatu yang ‘menakutkan’ dan penuh resiko. penyakit ‘jangan-jangan’ menghinggapi fikiran kita dengan kuat, jangan-jangan entar rugi, jangan-jangan entar tidak ada pembeli, serta jangan-jangan lainya.

Disebuah milis diadakan kuis oleh bang tomas, salah satu item pertanyaan adalah: Kenapa lo gak mau buka usaha sendiri dengan branded sendiri/franchise mungkin? dari pertanyaan tersebut hampir semua jawaban menginginkan buka usaha sendiri, sayangnya banyak sekali alasan yang diungkapkan sehingga usaha belum juga dimulai. saya ambilkan sebagian mungkin anda mirip dengan jawaban ini :

Belum merasa punya kapasitas cukup untuk hal ini, secara sebagai anak IF yang tidak dapat pelajaran jadi enterpreneur secara resmi dari kampus (anak TI dapat tuh, kayaknya). Contoh paling gampang aja yah… gimana sih itung”an untuk membuat software, apakah itu berbasis web, desktop. kita tidak pernah dikasih tahu apa itu man-day, man-hour, kisaran tarif nya dan lain-lain lah… (atau mungkin mata kuliahnya ada, tapi gw ga ngambil — cmiiw)


Rencana kedepannya seperti itu. Lebih seru lagi pasti jadi bos sendiri di perusahaan sendiri. Doakan saya!!!

weee..tentu saja bikin usaha sendiri lebih maknyusss..tp modal perlu bung! so nabung dl lah…lumayan klo bisa ama suami…bikin dinasti sendiri..ehhehe

Bukan gak mas, tapi belum. Tunggu saja tanggal mainnya !

Wedew…mauuuuuuu bngt, ini khayalan dan cita-cita paling tinggi skrng ini. Cuma masih bingung mau mulai darimana, betul kata yang laen…secara kita di IF gak di ajarin ttg dunia bisnis (apa gw yg sring bolos jd gak tau yak?) jd gak ngerti, so paling skrng ini usaha ngumpulin pundi-pundi logam buat modal usaha nya dulu. So, klo ada yg bisa share ttg buka usaha sendiri will be very welcome…

Banyak banget apa yang menjadi penyebab belum memulai wirasaha. berikut ada langkah-langkah dalam memelai wirausaha:

1. Mengenali peluang usaha

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenali peluang usaha ini, ngak harus keluar dana untuk ikut seminar peluang usaha, enterprenuer dan konco-konconya. cukup sedikan kopi yang nikmat sebagai teman kita melamun. kopi kurang baik untuk kesehatan, cukup air putih sama cemilan saja dah. hal yang penting untuk ini adalah informasi, dengan banyak informasi peluang anda untuk mengenali peluang usaha akan lebih mudah. menurut Shane, 2003. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh 2 hal, pertama pengalaman hidup, dengan pengalaman kita akan semakin banyak memperoleh informasi dan lebih tajam dalam menyaringnya menjadi data penunjang untuk memulai wirausaha. kedua adalah Hubungan sosial, point penting mendapatkan informasi adalah hubungan kita dengan orang lain. kalo kita takut untuk memulai wirausaha sendiri maka dengan hubungan sosial kita akan dapat partner, temen yang sevisi, se-ide sehingga akan saling menopang untuk berwirausaha.

beberapa sumber peluang usaha :

Perubahan teknologi, dengan perubahan teknologi peluang usaha sangat luar biasa tercipta karenanya, terutama teknologi informasi komunikasi yang perubahanya sangat cepat. siapa yang tidak kenal google, yahoo, detik. itu semua dari perubahan teknologi

Perubahan kebijaksanaan politik, saya contohkan tentang Pilkada, dengan adanya pilkada di setiap daerah maka percetakan, sablon kaos, bendera otomatis akan mendapatkan order yang lebih, bahkan saya baca ada ada yang tidak bisa memenuhi order tersebut

Sosial demografi, contoh yang nyata adalah wilayah kampus, wilayah STT Telkom sangat kondusif untuk bisnis kos-kosan, warung makan. Beda tempat mungkin akan beda karakteristiknya, tinggal bagaimana ketajaman kita menganalisa sosial demografi ini.

kalo untuk usaha yang sifatnya mengikuti tren memang harus lebih jeli melihat peluang tren apa yang sedang hangat.

2. Optimalisasi potensi diri

Setelah menemukan peluang usaha yang tentunya cocok dengan potensi diri, kembangakan potensi diri ini. tentu akan menghasilkan sesuatu yang lebih kalo peluang usaha tersebut sesuai dengan potensi diri.

potensi apa saja yang kita miliki kita harus tahu minimal mendekatilah, jangan sampai kita tidak tahu apa potensi kita. Dari potensi yang kita miliki coba bandingkan dengan dunia luar, apakah ada peluang yang cocok dengan potensi saya, harusnya tentu ada tetapi bagaimana cara pandang kita terhadap peluang tersebut. semisal kita sudah menemukan peluang tersebut, analisa lebih dalam lagi apakah peluang tersebut sudah banyak yang mengambil, jika ya anda perlu bangdingkan kelebihan kompetitor dengan potensi anda. sehingga anda yakin akan menang dalam persaingan.

Teruslah gali potensi yang ada pada diri anda, bergabunglah dengan komunitas yang sesui dengan anda!.

3. Fokus dalam bidang usaha.

Setelah 2 langkah terpenuhi, sekarang saatnya anda fokus dibidang usaha yang anda geluti, ada pepatah mengatakan rumput tetangga lebih hijau dari rumput kita, bener ngak sih pepatahnya :), tapi maksud dari pepatah itu ada benarnya disini.

Banyak perusahaan yang mulai pindah usahanya akhir-akhir ini atau buka divisi baru, ambil contoh Nokia yang dulu perusahaan ban berpindah ke mobile teknologi, Bakrie membuka divisi mobile teknologi, PLN membuka divisi teknologi serta banyak contoh lainya.


Hal ini boleh dan wajar mungkin melihat rumput tetangga lebih hijau. karena pelaku bisnis diatas sudah save dengan posisinya, sehingga mau buka divisi baru, cabang baru bukan menjadi masalah bagi mereka. tapi kalo anda baru dalam proses memulai berwirausaha saya sarankan anda tetep harus fokus pada bidang anda. ingat modal anda terbatas.

4. Berani memulai

Percuma 3 point diatas anda kumpulkan bahkan sampai analisa pasar, target pasar 5 tahun mendatang kalo tidak berani memulai. Dunia wirausaha memang dunia yang tadak pasti, berbeda dengan pegawai yang kebanyakan adalah pasti penghasilanya (red : pasti segitu-segitu ) . maka diperlukan keberanian untuk memulai, dan tentunya pilihan ini akan ada resikonya. maka anda harus berani mengambil resiko tersebut! salah satu resiko wirausaha kedepan adalah kaya, anda jangan menolak resiko tesebut.

Menggali Ide Bisnis

Titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis. Banyak kisah para pebisnis yang konsisten menggeluti bisnis yang “tidak dianggap” sebelumnya, kini menjadi pebisnis sukses yang namanya diperhitungkan. Bagaimana kiat menggali ide bisnis ?

Menggali ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Ketika seorang calon wirausahawan berpikir : saya akan berbisnis apa ? Saat itulah persoalan menggali ide bisnis mulai muncul. Belum lagi pertanyaan : apakah produk yang saya jual, akan menghasiklan uang ? Dan, pertanyaan selanjutnya : jasa apa yang akan ditawarkan yang bisa memberikan pendapatan yang lebih besar ?
Secara teoritis, ide bisnis bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan pakar ekonomi telah membagi kebutuhan manusia menjadi berbagai jenis kebutuhan mulai yang bersifat primer, sekunder, sampai tertier. Ide bisnis bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia tersebut.
Persoalannya, bagi mereka yang sama sekali belum pernah berbisnis, mencari ide-ide bisnis yang bisa memberikan penghasilan alternatif bukanlah perkara yang gampang, meskipun bukan hal yang mustahil untuk diperoleh. Diperlukan kemauan keras untuk memupuk jiwa kewirausahaan, mau belajar hal-hal baru, mau mencari peluang, berani mencoba formula bisnis, dan tentu saja belajar mengelola resiko.
Memang, seringkali ide bisnis mengalir begitu saja ketika kita tidak siap menerimanya. Begitu juga sebaliknya, saat sedang dipikirkan dan digali, seringkali ide bisnis tidak datang-datang, bahkan sampai pikiran buntu pun, ide bisnis tidak terlintas sama sekali. Namun demikian, bukan berarti ide bisnis tidak bisa dipancing keluar.
Beberapa langkah berikut ini, mudah-mudahan dapat membantu Anda untuk menemukan ide bisnis yang sesuai dengan karakter dan kesenangan Anda. Bagaimana pun, berbisnis yang sesuai dengan karakter Anda akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan berbisnis karena keterpaksaan.
Belajar dari yang gagal. Tidak ada salahnya belajar bisnis dari yang gagal. Mengapa ? karena ada kemungkinan kita bisa memulainya dengan kesuksesan. Kegagalan bisnis yang dilakukan orang lain, merupakan pelajaran penting bagi Anda untuk mengoreksi jalan yang salah menjadi benar dan lebih baik lagi. Namun demikian, belajar dari yang sukses pun sangat dianjurkan, karena dengan demikian Anda telah belajar memulai sistem yang sudah terbukti berhasil.
Baca informasi terbaru. Pada saat ini cukup banyak buku-buku yang diterbitkan mengenai kewirausahaan dan peluang usaha, sehingga Anda dengan leluasa bisa memilih, bisnis apa yang sesuai dengan Anda. Bahkan tabloid Peluang Usaha, yang secara rutin menyajikan informasi-informasi mengenai peluang bisnis bisa menyegarkan pikiran Anda untuk menggali ide-ide bisnis yang lebih segar dan lebih besar.
Menemukan ide usaha. Dari informasi tersebut akan akan memperoleh banyak ide bisnis. Misalnya : melayani kebutuhan, menjual eceran, menjual penemuan, duplikasi usaha, menjual ketrampilan, usaha pelatihan, usaha keagenan, barang koleksi, buka kantor konsultan, bisnis MLM, membeli waralaba, membeli usaha prospektif, membeli usaha yang bangkrut, membuka kios, atau pun usaha bersama.
Tentu saja, persoalannya tidak berhenti sampai di situ, karena setelah seorang wirausahawan bisa menangkap ide bisnis sebagai peluang bisnis yang bisa menghasilkan uang, maka ia harus bisa memperhitungkan berbagai aspek untung-rugi jika ide bisnis tersebut dijalankan. Termasuk resiko gagal – kemungkinan terburuk yang terjadi.
Setidaknya, ada dua perspektif yang harus diperhatikan jika menangkap ide bisnis. Pertama, informasi yang berhasil dihimpun mengenai bisnis tersebut harus lengkap dan akurat. Lebih bagus lagi, apabila akurasinya sangat tepat, karena data dan informasi yang diperoleh sangat lengkap dan up to date. Hal ini penting, untuk meminimalisasi resiko gagal.
Kedua, proses pengambilan yang cepat, tidak berarti keputusan yang terburu-buru, tetapi harus dicermati dengan pola pemikiran yang terbuka dan positif, dan juga perencanaan yang matang, dengan demikian pengambilan keputusan yang diambil pun bisa lebih sistematis dan terukur.
Selamat datang menjadi wirausahawan baru.

BUSSINESS WISDOM : Anda dapat menggiring seekor kuda ke tempat air, tetapi Anda tidak dapat membuatnya minum. Tugas Anda, sebagai seorang pebisnis, adalah membuatnya haus. Itulah sebabnya Peter F Drucker mengatakan, “business is create a costumer”. Bisnis bukan semata-mata berusaha bagaimana membuat produk, akan tetapi bagaimana menciptakan pelanggan. (Indra Ismawan, penulis buku Easy Way To Build Your Own Business).

Membuat Rencana Bisnis

Menemukan ide bisnis merupakan anugerah yang tidak terhingga, karena dalam realitasnya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, Anda tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata.

Para wirausahawan top yang kini namanya muncul di berbagai media bisnis, seringkali tidak pernah memikirkan tahapan-tahapan dalam merealisasikan ide. Bahkan banyak pula anggapan bahwa kalau mau berwirausaha tidak usah membuat rencana macam-macam, nanti malah kandas di tengah jalan.
Mungkin banyak yang membuat rencana macam-macam tapi rencana cuma sebatas rencana, sehingga realisasinya memang nol besar. Kalau ini yang terjadi tentu anggapan di atas menjadi benar. Padahal dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang.
Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana departemen atau divisi. Selain itu juga untuk memutuskan rute yang diperlukan organisasi dalam mencapai tujuannya sekaligus menentukan standar untuk mementukan kinerja bisnis. Yang tidak kalah penting adalah untuk memperoleh dukungan dari konsumen, investor bahkan pihak-pihak lainnya.
Dalam perspektif Philip Kotler, setidaknya ada beberapa prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis untuk merealisasikan bisnis. Yaitu : pembangkitan gagasan, penyaringan, pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi.
Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis. Boleh saja ide yang diperoleh sangat brilliant dan luar biasa, tetapi tetap saja harus dikaji dalam berbagai hal, terutama aspek ekonomis, teknis, dan masa depannya.
Aspek ekonomis. Aspek ini mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit margin.Faktor ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk merealisasikan ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji sejauh mana tingkat keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan kemampuan memiliki modal untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar biasa, tetapi kalau dalam perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda harus paham betul, bagaimana Anda menghasilkan income, dan berapa biaya yang akan dikeluarkan.
Aspek teknis. Aspek ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligis meminimalisasi kemungkinan kegagalan bisnis.
Masa depan bisnis. Aspek ini akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda. Jangan sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanent. Ini tentu nantinya akan menganggu aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan konsumen yang selalu akan lebih maju dan up to date. Apakah mampu bisnis yang kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini ? Inilah aspek penting yang harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam rencana bisnis.
Sekali lagi, Anda jangan percaya dengan saran yang berkata “lupakan rencana bisnis, cukup jalankan saja,” karena Anda bisa kejeblos ke hutan belantara bisnis yang serba tidak pasti. Lebih baik jika Anda menguji kelayakan rencana bisnis Anda kepada orang-orang yang lebih sukses dan lebih berpengalaman dalam bisnis, dan kemudian Anda menjadi sukses. Semoga!

BUSINESS WISDOM : Kunci penting menuju kesuksesan bisnis adalah dengan memahami kesuksesan bisnis dan menirunya. Tenggelamkan diri Anda dalam buku-buku dan majalah-majalah kewirausahaan serta bisnis. Lihatlah bagaimana para entrepreneur bekerja, perhatikan apa yang mereka katakan, dan tirulah. Tidak ada waktu untuk menemukan kembali roda bisnis. (Kevin Potts & Steven Straus, konsultan bisnis terkemuka).

Belajar Bisnis Sambil Jalan

Untuk jadi pengusaha, kita tak harus punya pengalaman bisnis yang mumpuni dulu.

Saya sependapat kalau ada yang mengatakan, bahwa untuk meraih sukses bisnis, kita bisa meniru sukses orang lain, apakah itu strateginya, atau pilihan usaha yang dilakukannya. Selain itu, saya ingin menambahkan, bahwa untuk kita bisa menjadi pengusaha, sesungguhnya tidak harus punya pengalaman bisnis yang mumpuni dulu. Logikanya adalah, kalau kita menunggu sampai punya pengalaman bisnis yang mumpuni, lantas kapan kita akan memulai usaha?
Dari pengalaman saya sendiri, maupun pengalaman pengusaha Bob Sadino, juga pengalaman pengusaha-pengusaha lain, bahwa sesungguhnya pengalaman bisnis yang mumpuni itu bisa kita raih sambil menjalankan bisnis kita. Maka, jika kita ingin memulai usaha, ada baiknya jangan banyak dipikirkan atau pakai rencana yang muluk-muluk. Yakinlah, bahwa semua itu dalam bisnis bisa saja berubah, dan itu bisa kita tangani sambil jalan.

Hanya saja, mungkin ketakutan kita sementara ini justru karena kita terlalu siap, terlalu banyak yang dipikir, bahkan terlalu takut dengan resiko bisnis. Padahal, menurut saya, dalam praktek bisnis, yang terjadi sesungguhnya banyak berbeda dengan apa yang pernah kita pikirkan. Sehingga tak mengherankan kalau kita kemudian banyak menemukan jalan keluar utnuk mengatasi semua kesulitan bisnis yang kita alami.

Jadi, sesungguhnya tidak ada alasan untuk kita untuk tidak memulai usaha, karena alasan pengalaman bisnis kita terbatas. Katakanlah, dengan kita piawai menarik pelajaran dari setiap kejadian, saya yakin hal itu justru membuat kita tambah piawai dalam bisnis.

Dan, kalau kita lihat dilapangan,banyak usaha yang ternyata dimulai dengan modal nol. Misalnya, uang tidak punya, itu bisa diatasi dengan pinjam orang lain. Kemudian pengalaman bisnis tidak punya, bisa tanya pada orang lain. Bahkan ide pun tak punya, bisa pakai ide orang lain. Begitu juga tempat usaha yang tak ada, dan masih banyak lagi.

Apa artinya semua itu? Artinya, kita bisa lakukan dengan menggunakan "kepunyaan" orang lain. Justru dari keadaan semacam inilah, akan membuat kita mandapat banyak pelajaran dalam berbisnis. Pemikiran itu menurut saya hal yang paling penting untuk memulai bisnis.

Oleh karena itu, menurut saya, sesungguhnya belajar bisnis sambil jalan atau jalan sambil belajar, di dunia usaha itu sama saja, yang penting kita telah berusaha dengan memulai usaha. Menurut Bob Sadino dengan melangkah seperti itu, paling tidak kita sudah malangkah lebih maju dalam berbisnis. Kita tidak lagi hanya berjalan di tempat, yang berarti kita tidak kemana-mana atau tidak melakukan bisnis apapun.

"Saya sukses karena saya melangkah. Bukan mengangan-angankan langkah", kata Bob Sadino yang memulai usaha dari nol. Tentu saya sependapat dengan Bob, yang kini memiliki banyak supermarket dalam grup Kem Chick's itu. Artinya, dengan melangkah, maka ada kemungkinan kita sukses, disamping ada pula kemungkinan gagal. Namun dengan tidak melangkah, maka kita tidak pernah akan sukses. Maka tidak ada salahnya, kita belajar bisnis sambil jalan.***